Sejarah Penemuan
mobil listrik
Dan Perkembangannya saat ini
ilmuwan asal Skotlandia bernama Robert Anderson muncul sebagai pelopor. Anderson telah mengembangkan mobil roda tiga yang menggunakan baterai listrik. Temuan Anderson dianggap sebagai prototipe mobil listrik pertama di dunia pada 1832.
Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan
dengan motor listrik,
menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan
energi lainnya. Mobil listrik sangat populer pada akhir abad ke-19 dan awal
abad ke-20, tapi kemudian popularitasnya meredup karena teknologi mesin pembakaran
dalam yang semakin maju dan harga kendaraan berbahan
bakar bensin yang semakin murah. Krisis energi pada tahun 1970-an dan
1980-an pernah membangkitkan sedikit minat pada mobil-mobil listrik, tapi baru
pada tahun 2000-an lah para produsen kendaraan baru menaruh perhatian yang
serius pada kendaraan listrik listrik. Hal ini disebabkan karena harga minyak
yang melambung tinggi pada tahun 2000-an serta banyak masyarakat dunia yang
sudah sadar akan buruknya dampak emisi gas rumah kaca.[1][2] Sampai bulan November 2011, model-model listrik yang
tersedia dan dijual di pasaran beberapa negara adalah Tesla Roadster, REVAi, Renault Fluence Z.E., Buddy, Mitsubishi i MiEV, Tazzari
Zero, Nissan Leaf, Smart ED, Wheego
Whip LiFe, Mia
listrik, dan BYD e6.
Nissan Leaf, dengan penjualan lebih dari 20.000 unit di seluruh dunia (sampai
November 2011),[3] dan Mitsubishi i-MiEV, dengan penjualan global lebih dari
17.000 unit (sampai Oktober 2011), adalah kedua mobil listrik paling laris di
dunia.[4]
Indonesia tidak ketinggalan mengambil bagian dalam memproduksi mobil listrik. Walaupun masih berupa purwarupa, mobil listrik buatan anak bangsa cukup menjanjikan. Saat ini telah ada 2 model yang diketahui, yaitu Mobil listik Ahmadi dan Tucuxi. Pada tanggal 20 Mei 2013 dilakukan diuji coba bus listrik untuk APEC 2013 Oktober. Sampai sekarang bus listrik tersebut melayani transportasi publik di Yogya.
Tanggal 6 Mei 2014 ITS menorehkan rekor mobil listrik untuk dalam negeri dengan rincian jarak tempuh total 800 km, kecepatan rata-rata 120-130 km/jam serta setiap 8 jam dilakukan pengisian ulang selama 3 jam. Rute yang ditempuh adalah Jakarta–Bandung–Tasikmalaya–Purwokerto–Jogjakarta–Madiun–Surabaya